Keteduhan menyelimuti
Rindang dedaunan mendayu-dayu
Kicauan lantunan tembang alam samar-samar terdengar
Terbang bersama semilir angin
Gemercik air mengalir tanpa batas
Menyejukkan setiap insan memandang
Hati nan tentram seraya meneguk kemurniannya
Tanah subur membentang lebar
Mengepakkan sayap dalam bulir-bulir padi merekah
Manusia-manusia itu tersenyum tulus menggapai tiap helai...
Kegersangan merayap
Menyergap tiap bagian hingga hancur lebur
Kekeringan daun menjadi saksi
Betapa kejamnya manusia-manusia masa kini
Mengikis sampai dasar potensi bumi ini
Tak ada lagi nyanyian menentramkan
Bulir-bulir padi mengucup pasrah
Tahukah kalian mengapa??
Bumi kita sedang menangis
Dia menyaksikan tangan-tangan jahat mengoyak raga
Mencabik lapisan-lapisan penting dalam diri
Dia tak kuasa menahan beban hinggah rasa menyesal menyelimuti diri
Keluarlah!!!
Banjir badang menerjang kota
Longsor mengubur harta manusia
Panas mengikis pori-pori kulit manusia
Dan . . .
Bumipun menangis
Dia tak ingin memperlihatkan kesedihan
Tapi beban itu tak kuasa tertahankan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar